Miss You Part 1
Judul :
Miss You part 1
Penulis :
Dewi Aprilya
Genre :
romance
Main Cast :
Cho Kyuhyun, Kim So Hee, Kin Jino, Lee
Hana, Leeteuk super junior
Aneyong haseyo……. Semoga Fanfiction ku bisa diterima. Oh iya, komentarnya ditunggu ya…
Miss You Part 1
Geureul ijjil mothaesuh apahanayo
Geudaega isseul jariga yuhgin aningayo
Nareul wihan guhramyuhn chameul piryo
uhbjyo
Uhnjengan kkeutna buhrilteni
Nae sarangi jejariro oji mothago
Heullin noonmool mankeum muhlli ganeyo
Naneun ijuhya hajyo geudae nuhmoo geuriwuh
Nareul apeuge haljineun mollado ijuhyo
By
SM the Ballad: Miss You
So Hee’s POV
Semilir angin musim panas adalah salah satu hal yang paling
aku sukai selain hujan, kembang api, dan mawar. Aku selalu merasa berada di
kampung halamanku ketika aku cahaya musim panas menerpa wajahku. Musim panas
juga telah memberikan begitu banyak kenangan yang tidak mungkin bisa aku
lupakan. Dari kenangan indah sampai kenangan menyakitkan yang hampir membuatku
bunuh diri. Tapi itu telah berlalu, kesedihanku telah dapat aku kubur di dalam
lubuk hatiku yang paling dalam.
Namaku adalah kim Soo He,
umurku 24 tahun dan aku adalah seorang desainer terkenal di Jepang.
Hidupku memang terasa lengkap. Aku punya uang, popularitas, orang tua yag
sangat menyayangiku, dan seorang namja kecil yang menjadi penyemangatku disaat
aku terjatuh. Dia adalah Kim Jino, dia adalah puteraku yang hampir saja aku
gugurkan sebelum dia sempat melihat dunia ini. Untung saja Hana mencegahku
sebelum aku melakukan hal yang akan kusesali seumur hidupku.
Orang mungkin berfikir bahwa aku adalah orang paling bahagia
di dunia in, tapi mereka salah karena salah. Selama 4 tahun aku menanggung
kebenciaan dan luka yang telah ditorehkan oleh Appa dari Jino. Dia memutuskanku
tampa alasan disaat aku tengah hamil. Dia hanya beralasan bahwa dia ingin
konsentrasi pada pekerjaannya sebagai penyanyi. Dia adalah Cho Kyuhyun, namja
paling kejam yang pernah aku kenal sekaligus orang yang paling aku cintai di
dunia ini. Dia seperti oksigen dalam hidupku. Ketika dia memutskan untuk
meninggalkanku, aku hampir mencoba lompat dari lantai 11 dorm super junior.
Meskipun begitu, aku seharusnya berterima kasih padanya
karena dia telah memberikan seorang malaikat kecil dalam rahimku. Sekarang Jino
berusia 4 tahun dan selalu bertanya tentang Appanya. Aku tidak pernah
menceritakan siapa sebenarnya Appanya karena aku tidak ingin ada rasa benci
dalam hati malaikat kecilku itu.
So Hee’s POV end
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Author’s POV
So Hee duduk ditaman sambil memandangi puteranya yang sedang
bermain bersama teman-temannya. Itu adalah salah satu kebiasaan So Hee, duduk
dan melamun.
“Eomma… eomma, aku lapar” seorang namja kecil tampak
menarik-nerik baju So Hee sambil merengek.
“sayang, kamu mau makan Apa?” tanya So Hee pada puteranya,
Kim Jino
“aku mau maka ramen” kata Jino dalam bahasa Korea yang
fasih. Meskipun mereka tinggal di Tokyo, tapi So Hee selalu mengajarkan jino
menggunakan bahas Korea.
“ne, ayo kita cari restoran ramen di sini…”
So Hee menggandeng puteranya keluar taman dan mencari
restoran.
Ketika di restoran, Ponsel So Hee tiba tiba berdering.
“moshimoshi”
“moshimoshi”
“ini Hana.. aku punya kabar baik buat kamu, desain baju kita
akan digunakan oleh sebuah agensi di Korea….. sepertinya kita bisa pulang
kampung nih…”
“mwo? Korea? Aku tidak bisa pulang ke Korea, ini terlalu
menyakitkan…” kata So Hee
“Hee-ah, ayolah… ini adalah kesempatan besar untk kita. 4
tahun sudah berlalu, kamu tidak boleh selalu menghindar seperti ini. Kamu harus
menghadapinya mulai sekarang. Kasihan kan orang tuamu. Mereka tidak mungkin
selalu pergi ke tokyo ketika ingin bertemu dengan anak dan cucunya. Setidaknya
lakukan ini demi Jino dan Orang tuamu…” Hana mencoba meyakinkan So Hee.
So Hee menarik nafas dalam dalam dan tampak berfikir keras
mencoba meyakinkan dirinya sendiri bahwa hal yang akan dilakukannya adalah
benar.
“ne, baiklah aku terima….”
“gomawo Hee-ah…..”
So Hee menutup ponselnya dan memperhatika Jino yang sedang
makan ramen dengan sangat lahap.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sementara itu di sebuah restoran di Seoul.
“bagaimana Hana-ah?? Apa kata So Hee??? Apakah dia mau
menerima tawarn itu??” kata seorang lelaki yang tidak lain adalah Leeteuk,
leader Super Junior.
“Ne Oppa, dia mau meskipun denga sedikit terpaksa. Tapi aku
takut So Hee akan terluka lagi karena Dongsaengmu itu. Dia benar benar jahat
memutuskan So Hee tampa alas an seperi itu.” Kata Hana.
“aku juga, tapi kita harus mempertemukan mereka untuk
menyelesaikan masalah mereka. Selama 4 tahun terakhir, Kyuhyun selalu terlihat
sedih. Dia selalu mengurung diri di kamar dan tidak pernah mau bercerita pada
kami. Kami seakan kehilangan Dongsaeng kami. Dia tampaknya sangat terpuruk akan
perpisahan mereka bahkan aku tak pernah melihat kyuhyun tersenyum lagi….”
Leeteuk memperlihatka wajah yang serius.
“tapi dia sendiri yang memutuskan untuk meninggalkan So Hee.
So Hee hamper saja bunuh diri kalau saat itu aku tidak mencegahnya. Yang lebih
parah lagi, Kyuhyun meninggalkannya ketika So Her ham…” Hana langsung menutup
mulutnya, sadar bahwa dia telah keceplosan. Hana memukul kepalanya’Babo’ kata
Haa dalam hati.
“mwo?? Hamil maksudmu? So Hee hamil saat itu? Lee Hana,
katakan padaku apa yang sebenarnya telah terjadi….!!!” Leeteuk setengah
membentak sambil memaksa hana untuk menjelaskan semuanya.
“ne…ne… akan kujelaskantapi jangan membentakku seperti itu
donk…” Hana hamper menangis.
“Mianhe Jagiya…. Mianhe, tapi tolong. Jangan sembunyikan apa
apa tentang mereka karena mereka pasti akan sangat tersiksa.”
Flashback….
So Hee berlari sambil menangis dan memukul pintu kamar Hana.
“Hana-ya… Hana…. Tolong buka pintunya… hiks…” So Hee memnggil hana sambil menangis.
Hana membuka pintu dan mendapati sahabatnya tengah duduk dan memluk lututnya sambil menagis di sepan kamarnya.
So Hee berlari sambil menangis dan memukul pintu kamar Hana.
“Hana-ya… Hana…. Tolong buka pintunya… hiks…” So Hee memnggil hana sambil menangis.
Hana membuka pintu dan mendapati sahabatnya tengah duduk dan memluk lututnya sambil menagis di sepan kamarnya.
“ So Hee, kamu
kenapa??? Gwencanayo???” kata Hana.
“anii, aku tidak baik baik saja Hana-ah…..” So Hee masih menangis.
“wae??? Kenapa kamu seperti ini??” Hana masih bingung dengan apa yang terjadi pada sahabatnya itu.
“anii, aku tidak baik baik saja Hana-ah…..” So Hee masih menangis.
“wae??? Kenapa kamu seperti ini??” Hana masih bingung dengan apa yang terjadi pada sahabatnya itu.
“tolong temani aku ke
dokter kandungan, aku ingin menggugurkan janinku…!!!” kata So Hee sambil
terisak.
“mwo??? Menggugurkan kandungan??? Kamu hamil???”
“mwo??? Menggugurkan kandungan??? Kamu hamil???”
“Ne, aku hamil dan
Kyuhyun Oppa telah memutuskan hubungan kami… tolong aku Hana-ah aku tak tahu
apa yang harus kulakukan, aku masih 20 tahun. Masa depanku masih panjag… aku
tidak mungkin bias menjadi single parent untuk anakku…”
“dasar namja kurang
ajar…!!! Berani beraninya dia melakukan ini… tunggu saja akan kuberi dia
pelajaran” hana beranjak dari tempat duduknya dan berniat untuk pergi menemui
Kyuhyun. Tapi so hee menahannya.
“jangan hana-ah, aku
tidak ingin dia tahu keadaanku. Aku tidak ingin terlihat lemah dihadapannya..”
so hee masih menangis
“kamu tidak boleh
seperti ini, dia harus tahu keadaan kamu yang sebenarya..!!”
“ani, aku akan
menggugurkan anak ini dan memulai hidup baru…” So Hee mulai bias mengontrol air
matanya.
“jangan lakukan itu,
anakmu tidak bersalah… jangan bunuh dia Hee-ah. Dia adalah anugerah dari Tuhan
untukmu…”
“tapi Hana..”
“tidak ada tapi-tapian
aku tidak bisa membiarkanmu melakukan hal hal yang pasti akan kamu sesali
nantinya…”
“apakah menurutmu aku
bisa bertahan dengan luka ini….” So hee mulai menangis lagi.
“aku yakin kamu bisa, kita rawat anakmu bersama-sama” Hana memeluk So Hee dan tampa sadar dia menitikkan air matanya’aku akan mengembalikan kebahagiaanmu suatu saat nanti So Hee-ah’ kata Hana dalam hati.
“aku yakin kamu bisa, kita rawat anakmu bersama-sama” Hana memeluk So Hee dan tampa sadar dia menitikkan air matanya’aku akan mengembalikan kebahagiaanmu suatu saat nanti So Hee-ah’ kata Hana dalam hati.
“Gomawo….” So Hee
tertidur dipelukan Hana.
Flashback end..
“atas saran orang tuanya, So Hee pindah ke Tokyo dan melanjutkan
hidupnya disana bersama dengan puteranya, Kim Jino” Hana tak kuasa menahan air
matanya. Dia menangis sambil menceritakan apa yang terjadi pada So Hee kepada
Leeteuk, Namja yang telah Dipacarinya selama 3 tahun.
Leeteuk hanya bisa menangis dalam diam saat mendengar cerita
So Hee. Mereka menangis dan hanya menyisahkan keheningan yang melanda pasangan
kekasih itu. Hana mulai bisa mengontrol perasaannya dan melanjutkan ceritanya.
“setelah itu, So Hee melanjutkan kuliahnya sementara Jino dirawat oleh seorang babysitter. So Hee sangat menyayangi puteranya dan sekarang Jinolah yang membuatnya bisa bertahan samapi akhirnya kami bisa sukses menjadi seorang desainer.
“setelah itu, So Hee melanjutkan kuliahnya sementara Jino dirawat oleh seorang babysitter. So Hee sangat menyayangi puteranya dan sekarang Jinolah yang membuatnya bisa bertahan samapi akhirnya kami bisa sukses menjadi seorang desainer.
“…..” Leeteuk hanya bisa diam
“dan tahukah kamu Oppa, Jino sangat mirip dengan Kyuhyun.
Matanya, hidungnya, mulutnya, bahkan Jino mempuyai suara yang sangat indah dan
sangat suka bernyanyi seperti Kyuhyun. Mungkin karena itulah So Hee tidak bisa
melupakan Kyuhyun…” Hana melanjutkan ceritanya.
“apakah kamu punya fotonya..” Tanya leeteuk dengan suara
agak serak.
“ne Oppa, ini…” hana membuka tasnya dan mengeluarkan
selembar fotonya bersama Jino dan So Hee.
“Foto itu diambil sebulan yang lalu saat Jino berulang tahun yang keempat….” Kata Hana lagi.
“Foto itu diambil sebulan yang lalu saat Jino berulang tahun yang keempat….” Kata Hana lagi.
“dia benar benar mirip dengan dongsaeng kami. Dan So Hee
tampak sangat bahagia, tidak seperti Kyuhyun yang selalu murung..”
“bahagia katamu??? Tahukah kau Oppa, So Hee sangat terluka
dan dia hanya bisa menyembunyikan lukanya didalam lubuk hatinya agar Jino tidak
bersedih… saat sendiri So Hee selalu melamun dan tiap malam dia selalu
menangis..”
“karena itu Jagiya, kita harus mempersatukan mereka agar
tidak ada lagi yang terluka..”
“ne Oppa, tapi kalau Kyuhyun menyakiti So Hee lagi, aku
tidak akan tinggal diam” kata Hana dengan nada marah.
“aku yang akan menghajarnya kalau Kyuhyun melakukan hal itu
lagi”
Author’s POV end
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
So Hee’s POV
Di Bandara Incheon,
Korea Selatan
Aku melangkahkan kakiku di kampung halamanku di korea
Selatan. Aku menggandeng Jino yang terlihat sangat senang. Senyum tidak pernah
lepas dari wajahnya yang selalu mengingatkanku pada Cho Kyuhyun. Aku tersenyum
melihat puteraku yang sangat senang karena ini adalah pertama kalinya dia
menginjakkan kaki di Korea selama 4 tahun hidupnya. Oh Tuhan, tolong jaga
senyum puteraku, aku rela menahan luka sebesar apapun agar puteraku selalu
tersenyum. Ponselku bordering setelah kulihat ternyata ini dari Appaku.
“Yeobseo, ne Appa, aku akan menunggu bersama dengan Jino….
Ne, dia tampak sangat senang. Iya, aneyong…..” aku menutup telfonku dan aku
baru menyadari bahwa jino tidak ada dibelakangku. Aku mulai panik dan mencari
Jinoku, tapi aku tidak bisa menemukannya. Oh Tuhan, tolong aku jangan sampai
aku kehilangan puteraku lagi. Stau jam telah berlalu dan aku belum bisa
menemukan Jino. Aku mulai menangis dan
mencari kemana mana tapi aku tidak bisa menemukannya.
Tiba-tiba ada yang menarik bajuku. Aku berbalik dan segera
memeluk puteraku itu.
“eomma, jangan menangis Eomma….” Kata Jino dia memelukku sambil menghapus air mataku.
“eomma, jangan menangis Eomma….” Kata Jino dia memelukku sambil menghapus air mataku.
“saying, kamu kemana saja, eomma takut akan kehilangan kamu sayang….”
Aku masih belum bisa menghentikan air mataku.
“mianhe eomma, tadi aku tersesat, untung saja ada Ahjusshi
yang menolongku mencari Eomma….” Katanya sambil menunjuk kearah pintu masuk.
Tapi aku tidak bisa menemukan siapapun disana.
“tidak ada siapa siapa diasana Sayang… Ahjusshi itu mungkin
sudah pergi” kataku sambil menghapus air mataku.
“tahu tidak eomma, Ahjusshi itu benar benar tampan, tadi dia
membuka maskernya dan aku bisa melihat matanya yang indah…” Jino terlihat
sangat senang karena bisa bertemu dengan orang yang katanya sangat tampan.
“tapi menurut Eomma, Appamulah yang paling tampan..”
Appaku sudah datang dan memelukku dan Jino sangat erat. Kelihatannya
Appa sangat rindu pada kami. Aku dan Jino serta Appa pulang kerumah dan bersiap
siap memulai hidup kami yang baru di Korea ini.
So Hee’s POV end
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kyuhyun’s POV
Leeteuk Hyung benar benar menyebalkan. Masa aku disuuruh
menjemput Yeojachingunya yang katanya hari ini akan datang dari Jepang, tapi
setelah beberapa menit aku berkeliling, tiba tiba dia menelfon dan katanya
Yeojanya itu telah sampai di dorm dan menemui Hyungku disana. Jadi untuk apa
dia menyuruhku ke Bandara kalau nyatanya Yeojachingunya bisa pulang sendiri.
Dasar Hyung menyebalkan. Bahkan aku
harus repot dengan masker dan kacamata hitam ini agar aku tidak dikenali oleh
para Elf.
Aku berjalan menuju pintu keluar tapi tiba tiba seorang
Namja kecil menabrakku dari belakang dan dia terlihat sangat bingung. Entah
mendapat dorongan darimana tiba tiba aku menunduk dan membuka maskerku untuk
mengajak anak itu berbicara.
“Mianhe Ahjusshi, aku tidak sengaja…” kata anak itu, oh
wajahnya mengingatkanku pada fotoku waktu aku masih berusia 5 tahun.
“ne, tidak apa apa… kenapa kamu sendiri di bandara ini?
Ibumu mana.??” Aku mulai bertanya. Anak ini benar benar lucu.
“aku tersesat Ahjusshi, aku terpisah dengan ibuku, bisakan
anda menolong saya mencari Ibuku??” aku tersenyum. Wahhh…. Sejak kapan aku bisa
tersenyum sesenang ini. Anak ini benar benar manis, tingkahnya polos dan sangat
formal, dia bahkan tidak menangis meskipun dia tersesat di bandara yang seluas
ini.
“Ne, baiklah…. Siapa namamu…”
“Kim Jino imnida” katanya memperkenalkan diri
“baiklah Jino, mari kita cari Ibumu….” Aku memasang kembali
maskerku dan menggandeng tangannya dan mengajaknya berkeliling untuk mencari
ibunya, setelah beberapa saat mencari, tiba tiba dia menarik tanganku.
“Ahjusshi, itu eommaku…..” dia menunjuk seorang wanita yang
memakai dress merah dipadukan dengan stocking hitam dipadu dengan high heels
merah. Wanita itu terlihat sangat anggun meskipun dari belakang, rambut
hitamnya terguarai hitam. Sungguh pemandangan yang indah.
“kalau begitu pergilah, aneyong haseyo Jino-ah”
Aku melihat Jino berjalan dengan santai menuju Yeoja tadi.
Aku hanya melihatnya sambil tersenyum. Oh Tuhan, kenapa aku jadi mudah sekali
tersenyum ketika bersama Jino.
Jino menarik baju eommanya dan Eommanya berbalik dan memeluk
Jino sambil menangis. Oh Tuhan, Yeoja itu, yeoja itu adalah Kim So Hee, wanita
yang sangat aku cintai yang telah kucampakkan 4 tahun lalu. Rasanya bumi yang
aku injak berputar, aku tak kuasa menahan air mataku… aku merindukannya, sangat
merindukannya. Rasanya aku ingin berlari dan memeluknya.
Aku menangis dibalik kaca mata ini, aku benar benar
merindukannya. Yeoja itu adalah satu satunya wanita yang aku cintai bahkan
setelah 4 tahun. Tampanya, hidupku seperti tidak normal, aku seperti kehilangan oksigenku. Dan sekarang dia
berdiri dihadapanku dan kelihatannya dia hidup sangat bahagia dengan seorang
Putera yang sangat lucu. Oh Tuhan, ternyata dia telah hidup bahagia. Di mungkin
telah menikah dan mempunyai seorang anak.
Jino tiba tiba menunjukkanku pada eommanya, aku terpaksa
harus bersembunyi karena aku tahu, bagaimanapun aku menyamar So Hee tetpa bisa
mengenali diriku. Aku membuka kaca mataku dan menghapus air mataku lalu memutuskan kembali ke dorm dengan hati
yang pedih. Tapi setidaknya aku tahu bahwa So Heeku telah hidup bahagia
meskipun tampa diriku.
Kyuhyun’s POV end
Author’s POV
tampa mereka sadari
Leeteuk dan Hana mengawasi mereka dari tadi. Hana tak kuasa menahan tangisnya
saat melihat adegan tadi, ternyata tampa mereka campuri, takdir telah
mempertemukan Anak dan Ayah itu.
“lihat Jagiya, dongsaengku telah tersenyum kembali. Aku
berjanji akan menyatuka mereka..”
“ne Oppa, aku juga, akan kukembalikan senyum So Heeku lagi…”
To be Continued
Tidak ada komentar:
Posting Komentar